Dalam salah satu tulisan Ibnu Atha’illah As-Sakandari, Buku Al Hikam dapat dikatakan sebagai salah satu karya penuh filosofi yang diciptakan langsung oleh seorang ulama. Sebagai karya tasawuf yang penuh dengan makna, penerbit berhasil merangkum ilmu-ilmu dan wejangan dari Ibnu Atha’illah menjadi sebuah paragraf-paragraf singkat yang menenangkan hati. Hikmah-hikmah sufiyah yang terkandung dalambuku ini dapat diterapkan dengan penuh keilhaman.

Pengalaman spiritual dari Ibnu Atha’illah yang tersirat dalam buku ini menjadi membuat pembaca seakan terjun langsung pada masa Ibnu Atha’illah sedang mengabdi kepada gurunya, Abu al-Hasan as-Syadzili. Pembahasan filsafat mengenai hakikat makrifat, hubungan antara Tuhan dan hambanya serta urusan duniawi yang menyangkut hakikat manusia tertulis jelas dalam buku ini. Metafora yang digunakan buku ini cukup sederhana dengan kata-kata pendek dan mungkin membuat pembaca kesulitan untuk mengartikan, namun makna yang dituliskan mampu dipetik secara kalbu.

Karya yang ditulis dengan 3 bahasa mampu menjadi fungsionalitas lebih untuk pembaca. Mulai dari peminat internasional maupun sebagai bahan ajaran pembaca untuk memahami bahasa lain pada buku ini. Penerjemahan yang dilakukan cukup akurat dan asyik untuk dibaca.

Al-Hikam dapat menjadi inspirasi bagi para peminat tasawuf untuk menempuh jalan spiritual dan mencapai makrifat. Fokus pada buku ini menjelaskan bahwa kehidupan duniawi hanyalah fatamorgana sehingga membaca buku ini mampu meningkatkan spiritualitas dalam diri sehingga lebih dekat kepada sang pencipta.